RAGAM BENTUK ARTEFAK KAYU SITUS CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN (THE FORMS OF WOODEN ARTIFACTS FROM CINDAI ALUS, IN THE REGENCY OF BANJAR, SOUTH KALIMANTAN PROVINCE)
Main Article Content
Abstract
Sebagai pulau yang memiliki wilayah hutan yang luas, Kalimantan kaya akan sumberdaya hayati berupa kayu. Kayu dimanfaatkan oleh masyarakat guna menunjang kegiatan dan keperluan sehari-hari hingga sekarang. Pemanfaatan kayu sebagai alat tampaknya telah dimulai sejak masa lampau. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam data arkeologi dari kayu (artefak kayu) dan fungsinya, yang ditemukan di situs pemukiman kuno Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Data tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan ragam peralatan kayu yang menjadi koleksi Museum Lambung Mangkurat, temuan di situs pemukiman kuno, dan yang masih digunakan oleh masyarakat sekarang. Hasil penelitian memberikan gambaran ragam bentuk (yang masih bertahan dan yang sudah ditinggalkan) dan peranan peralatan kayu bagi masyarakat di Kalimantan Selatan.
Kata kunci: Kalimantan Selatan, Cindai Alus, pemukiman kuno, artefak kayu.
As an island that has a vast forest area, Kalimantan is rich in biological resources of wood. Wood used by the community to support activities and daily needs until now. Utilization of wood as a tool seems to have started since the past. This study aims to describe the variety of archaeological data from wood (wooden artifacts) and its function which have been found on the site of ancient settlements namely Cindai Alus, in Banjar district, South Kalimantan. The data will be compared with the variety of wooden equipments that became museum collections, the wooden artifacts from other ancient settlement sites, and which are still used by the community now. The results provide a picture of the various forms (that are still survive and which have been abandoned) and the roles of wooden equipments for the community.
Keywords: South Kalimantan, Cindai Alus, ancient settlement, wooden artifacts.
Article Details
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti indai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
References
Guerreiro. 2003. “The Bornean Longhouse in Historical Perspective, 1850-1990 Social Processes and Adaptation to Changes.” Hlm. 285-331 dalam Indonesian House Volume 1 Tradition and Transformation in Vernacular Architecture. Singapore: Singapore University Press.
Hamidah, Noor dan Tatau Wijaya Garib. 2014. “Studi Arsitektur Rumah Betang Kalimantan Tengah.” Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan 1(2): 19-35.
Harysakti, Ave dan Lalu Mulyadi. 2014. “Penelusuran Genius Loci Pada Permukiman Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.” Spectra XII (23): 7286
Mardiana, Ishak Mujali, dan Zainah Noor Laily. 2002. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan. Banjarbaru: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman kalimantan Selatan
Mentayani, Ira. 2008. “Jejak Hubungan Arsitektur Tradisional Suku Banjar dan Suku Bakumpai.” Dimensi Teknik Arsitektur 36(1): 54-64
Muchamad, Bani Noor, Naimatul Aufa, Dila Nadya Andini. 2007. Anatomi Rumah Adat Balai. Banjarmasin: IKOMA Fakultas Teknik Universita Lambung Mangkurat dan Pustaka Banua
Prayogo, Ikhlas Budi, Muhammad Arsyad, Suprihanto, Iskani, Imam Santoso, Rusmiadi. 1998/1999. Alat Pertanian Tantajuk Wayang Koleksi Museum Lambung Mangkurat. Banjarbaru: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman kalimantan Selatan
Ras, Johannes Jacobus. 1968. Hikajat Bandjar A Study in Malay Historiography. The Hague: Martinus Nijhoff
Schawner, C.A.L.M. 1854. Beschrijving van Het Stroomgebied van Den Barito Reizen Langs Eenige Voorname Rivieren van Het Zuid Oostelijk Gedeelte van Dat Eiland, De Jaren 1843-1847. Vol. II. Amsterdam: P.N. van Kampen.
Seman, Syamsiar dan Irhamna. 2011. Arsitektur Tradisional Banjar Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Lembaga Pengkajian dan Pelestarian Budaya Banjar Kalimantan Selatan.
Sjarifuddin dan Rahmad Wahyuhadi. 1991/ 1992. Koleksi Alat-alat Pertanian Tradisional Museum Negeri Propinsi Kalimantan Selatan Lambung Mangkurat. Banjarbaru: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Kalimantan Selatan.
Stuiver, M dan Reimer, P.J. 2017. “Calib Radiocarbon Calibration Program.” Radiocarbon 35: 215-230.
Sunarningsih. 2013. “Kerajaan Daha di Tepian Sungai Negara, Kalimantan Selatan”. Naditira Widya 7 (2): 85-105.
----------. 2017a. “Karakter Pemukiman Kuno Lahan Basah Abad VI – XV Masehi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.” Kapata Arkeologi 13 (1): 109-130.
----------. 2017b. “Kuta Hantapang, Benteng Masyarakat Ngaju di Kalimantan Tengah.” Kindai Etam 3 (1): 54-81
----------. 2018. “Pemukiman Masyarakat Ngaju di Hulu Daerah Aliran Sungai Kahayan dari Abad ke-4 Hingga Abad ke-19 Masehi.” Naditira Widya 12 (1): 23-38
Tim Penelitian. 2015. “Penelitian Pemukiman Kuna di Kawasan Cindai Alus, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.” Laporan Penelitian Arkeologi. Banjarbaru: Balai Arkeologi Banjarmasin
Tim Penulis. 2000. Tradisi Tolak Bala di Kalimantan Selatan. Banjarbaru: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman kalimantan Selatan.