LANSKAP DAN KRONOLOGI HUNIAN KUNO TEWAH PUPUH, KABUPATEN BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH [THE LANDSCAPE AND CHRONOLOGY OF TEWAH PUPUH, AN ANCIENT SETTLEMENT SITE IN BARITO TIMUR REGENCY, CENTRAL KALIMANTAN]
Main Article Content
Abstract
Situs pemukiman kuno ini berada di Desa Tewah Pupuh, Kecamatan Banua Lima, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian arkeologi sudah beberapa kali dilakukan di wilayah Kabupaten Barito Timur, tetapi situs pemukiman kuno ini belum pernah diteliti. Masyarakat meyakini bahwa situs ini merupakan tempat tinggal salah satu tokoh penting pada zamannya, yaitu Patis Uwey, yang juga menjadi salah satu cikal bakal pembentukan Kademangan Banua Lima. Keberadaan situs ini diketahui dari informasi masyarakat yang diteruskan oleh dinas setempat kepada Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, dengan temuan berupa fragmen keramik asing. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lanskap dan kronologi relatif pemukiman kuno di situs Tewah Pupuh. Metode yang digunakan adalah survei, ekskavasi, wawancara, pemetaan, dan studi pustaka. Hasil penelitian memberi gambaran bahwa pemukiman kuno milik Patis Uwey di situs Tewah Pupuh berada di bukit kecil yang dikelilingi oleh aliran sungai yang bermuara di Sungai Tabalong. Kronologi berdasarkan hasil analisis fragmen keramik dan penelusuran data sejarah berada di antara abad ke-14 sampai ke-19 Masehi.
The ancient settlement site is located in Tewah Pupuh Village, Banua Lima District, Barito Timur Regency, Central Kalimantan Province. Archaeological research has been conducted several times in the area of Barito Timur Regency, but the ancient settlement site has never been studied. The community believes that the site is residence of the important figures, namely Patis Uwey, who also became a forerunner to the formation of Banua Lima Kademangan. The existence of this site is known from public information that was forwarded by the local service to Balai Arkeologi Kalimantan Selatan, with the findings of foreign ceramic fragments. The research conducted at Tewah Pupuh aims to determine landscape and its chronology (relative dating). The methods used are survey, excavation, interview, mapping, and literature study. The results of the study illustrate that the ancient settlement owned by Patis Uwey was built on a small hill surrounded by a river that empties into the Tabalong River. The relative chronology based on ceramic analyses and historical data came up from 14th to 19th Century.
Article Details
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti indai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
References
Hall, Kenneth R. 2014. “European Southeast Asia Encounters with Islamic Expansionism, circa 1500–1700: Comparative Case Studies of Banten, Ayutthaya, and Banjarmasin in the Wider Indian Ocean Context.” Journal of World History 25(2–3):229–62.
Hudson, Alfred B. 1967. “The Padju Epat Ma’anjan Dajak in Historical Perspective.” Indonesia 4:8–42.
Mentayani, Ira. 2008. “Jejak Hubungan Arsitektur Tradisional Suku Banjar Dan Suku Bakumpai.” Dimensi (Jurnal Teknik Arsitektur) 36(1):54–64.
Ras, Johanes Jacobus. 1968. Hikajat Bandjar: A Study in Malay Historiography (Vol. 1). Martinus Nijhoff.
Renfrew, Colin and Paul G. Bahn. 2012. Archaeology Theories, Methodes and Practice. London: Thames and Hudson.
Sunarningsih. 2015. “Keramat Batu (Patahu) Di Masyarakat Ngaju, Kalimantan Tengah.” Naditira Widya 9(2):180–81.
Sunarningsih. 2016. “Situs Jangkung Dan Komunitas Maanyan.” Naditira Widya 10(2):113–28.
Tan, Mely G. 1980. “Masalah Perencanaan Penelitian.” in Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Totanelly, Sergio and Stefanie Bertoncini. 2001. “Origin and Evolutionary History of the Malagasye.” E LS.
Wasita. 2002. “Pola Perkampungan Masyarakat Maanyan Pendukung Budaya Paju Sepuluh Di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.” Naditira Widya 09(Edisi Khusus):127–44.