TINGGALAN PERTAHANAN JEPANG DI KOTA KENDARI: MASA PERANG PASIFIK-DAI TOA SENSO SENKUM
Main Article Content
Abstract
Perang Dunia II di Asia dikenal dengan istilah Perang Pasifik, namun dipihak Jepang (Nippon) memakai istilah Perang Asia Timur Raya (Dai Toa Senso Senkum) dengan maksud propaganda Asia Untuk Orang Asia. Penyerangan Jepang atas Ford Island, Pearl Harbour, Hawaii menjadi penanda dimulainya perhelatan Perang Pasifik. Netherlands East Indies (Hindia Belanda) atau yang saat ini dikenal dengan nama Indonesia tidak terlepas dari imperialisme Jepang (Nippon) di masa Perang Pasifik. Kendari adalah salah satu wilayah di Indonesia yang terkena imbas imperialisme Jepang. Dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya setelah pendudukan, Jepang membangun berbagai fasilitas pertahanan. Penelitian ini mengkaji tentang tinggalan masa Perang Pasifik dari pihak Jepang yang masih dapat disaksikan saat ini, yaitu pillbox. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran dan fungsi bangunan pillbox di Kota Kendari. Dalam mencapai tujuan penelitian, digunakan metode survei yang didukung dengan data pustaka, dan informasi masyarakat. Hasil analisis arkeologis dan spasial yang dipadukan dengan analisis medan model COCOA menunjukan 21 bangunan pillbox yang tersebar di enam kecamatan di Kota Kendari membentuk pola mengelompok dan acak. Bangunan tersebut dibangun Jepang (Nippon) berfungsi sebagai fasilitas pertahanan, perlindungan, pemantauan, menghalau pergerakan militer sekutu, serta penguasaan area strategis di Kendari.
Article Details
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti indai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.